2014 | KAYU JATI INDONESIA

Friday 14 February 2014

Cara Menghitung Kubikasi Kayu Atau Volume Kayu

PELUANG USAHA UMKM MARI BEGABUNG :

PT. BANK BRI.tbk

Klik : www.ppobbankbri.com
Bagi anda yang berkecimpung dalam dunia perkayuan, pasti sangat penting bagi anda untuk mengetahui cara menghitung kubikasi kayu. Kubikasi kayu sendiri adalah nilai besaran volume yang ada pada kayu, dan nilai satuannya menggunakan meter kubik (M3). Dengan mengetahui nilai kubikasi dari sebuah kayu, maka kita juga dapat menafsir atau mengetahui harga kayu tersebut berdasarkan nilai kubikasinya.

Cara yang digunakan untuk menghitung kubikasi pada kayu log atau gelondong
berbeda dengan cara untuk menghitung kubikasi kayu gergajian atau kayu yang sudah berbentuk papan. Hal ini dikarenakan secara fisik bentuk antara keduanya berbeda. Jadi masing-masing mempunyai rumus sendiri-sendiri untuk menghitung nilai kubikasinya. 

Untuk cara menghitung kubikasi kayu log atau gelondong

rumus yang biasa digunakan adalah (P x D x D x 0,7854) : 10.000 = nilai kubikasi   
Keterangan : 
cara menghitung kubikasi kayuP adalah panjang kayu yang dinyatakan dalam satuan meter
D adalah diameter kayu yang dinyatakan dalam satuan cm

Contoh kasus : Jika seseorang akan membeli sebuah kayu yang masih berupa gelondong dengan ukuran diameter 25 cm dan panjangnya 2 meter maka, jika menggunakan rumus di atas, nilai kubikasi yang terdapat pada kayu adalah (2 x 25 x 25 x 0,7854) : 10.000 = 0,098175 M3.

Jadi, besarnya nilai kubikasi pada satu gelondong kayu yang akan dibeli oleh orang tersebut sebesar 0,098175 atau hampir sepersepuluh kubik. 

Nb: Nilai kubikasi kayu yang diperoleh dengan menggunakan rumus ini hampir sama (sedikit lebih rendah) dengan nilai kubikasi kayu yang ada pada tabel kubikasi kayu log perhutani. Atau jika anda tidak ingin capek-capek menghitung dengan menggunakan rumus, anda bisa melihat langsung pada tabel milik perhutani di tabel kubikasi perhutani.

Sedangkan untuk rumus atau cara menghitung kubikasi kayu gergajian atau papan 

rumus yang digunakan adalah (T x L x P) : 10.000 = nilai kubikasi

Keterangan :  
T adalah tebal papan kayu yang dinyatakan dalam satuan cm
L adalah lebar papan kayu yang dihitung dalam satuan cm
P adalah panjang papan kayu yang dihitung dalam satuan meter

Contoh kasus : pada satu papan kayu dengan ukuran tebal 4 cm, lebar 25 cm dan panjang 2 meter, maka besarnya kubikasi pada papan kayu tersebut jika menggunakan rumus di atas adalah (4 x 25 x 2) : 10.000 = 0,02 M3 atau butuh 50 lembar papan untuk mencapai satu kubik.

Cara-cara menghitung kubikasi kayu di atas tidak hanya untuk jenis-jenis kayu tertentu melainkan bisa diterapkan pada semua jenis kayu komersial lainnya, seperti kayu jati, kayu sengon, kayu mindi, kayu mahoni dll.
http://rimbakita.blogspot.com/2012/11/mengetahui-nilai-volume-kayu.html

POHON JATI INDONESIA

PELUANG USAHA UMKM MARI BEGABUNG :

PT. BANK BRI.tbk

Klik : www.ppobbankbri.com


Harga Kayu Jati


Harga Kayu Jati pada lelang PERHUTANI terakhir (Februari 2010) untuk Jati kualitas medium adalah Rp.2,7juta/m3.
Harga ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga Internasional. Berdasarkan laporan dari ITTO (International Tropical Timber Organization - Februari 2008),
harga kayu jati gergajian di Amerika Serikat $2,125 (Rp. 19.125.000) per meter kubik.
Dalam laporan yang sama harga kayu jati gergajian kualitas 1 di Inggris Rp37.440.000 s/d Rp43.236.000 per meter kubik. Sungguh harga yang menggiurkan.

 
VOLUME KAYU JATI BERTAMBAH

Sudah terbukti di lapangan bahwa pertumbuhan diameter batang (garis tengah) setiap tahun antara 2cm s/d 3,50cm. Dengan asumsi pertumbuhan rata-rata pertahun adalah 2 cm, dan jumlah pohon yang diperhitungkan adalah 80% dari total populasi 3.200 pohon atau 2.560 pohon, maka volume (kubikasi) jati secara keseluruhan akan meningkat rata-rata 200m3/tahun.
Diterapkan maka terjadi peningkatan nilai investasi selama 5 tahun sebesar 11,67 milyar yaitu dari Rp. 3,75 milyar menjadi Rp. 15,42 milyar. Apabila dihitung persentase menjadi 324% atau rata-rata 65% per tahun.(Perhutani)

Berdasarkan diameter dan kualitas kayu jati di pasaran dibagi menjadi tiga kelas/jenis:
1.      Jenis/kelas A1  = Diameter 11cm s/d 19cm,
2.      Jenis/kelas A2  = Diameter 20cm s/d 29cm,
3.      Jenis/kelas A3  = Diameter 30cm s/d 39cm,
4.      Jenis/kelas A4  = Diameter 40cm s/d 49cm.

 
Diantara ke empat jenis/kelas tersebut, yang paling banyak terserap di pasaran adalah jenis/kelas A3. Jenis/kelas ini pun mendominasi produksi kayu Perhutani, mencapai sekitar 40%, sementara jenis/kelas A1, A2, sekitar 50%  dan A4 sekitar 10%.
Kelas/jenis A4 hanya sekitar 10%, karena kayu kelas/jenis ini susah di dapat. Bukan karena tidak banyak permintaan. Dengan demikian semakin besar diameter kayu jati semakin tinggi  harganya.

Saat ini harga jual dasar kayu jati  gelondongan/log dipasaran:
1.      Kelas/jenis A1 di kisaran Rp 1,5  s/d  1,8 juta per meter kubik,
2.      Kelas/jenis A2 di kisaran Rp 2,5  s/d  2,7 juta per meter kubik,
3.      Kelas/jenis A3 dikisaran  Rp.3,5  s/d  4,8 juta per meter kubik.
4.      Kelas/jenis A4 dikisaran  Rp.5,2  atau lebih, karena kelas ini jarang di dapat, harganya bisa fantastis dan biasanya di buru para kolektor.
http://kebun-jati.blogspot.com/2011/02/harga-kayu-jati.html